Minggu, 23 September 2012

Penjual gorengan

cerita ini aku dapatkan dari bapakku, beliau mendengar cerita ini dari temannya.
ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun lalu di suatu daerah di jawa tengah.

sebuah siang yang panas, seorang penjual gorengan sedang duduk sambil menanti pembeli. lalu datanglah seorang anak kecil. anak kecil itu hanya diam berdiri melihat barang dagangan si penjual gorengan. merasa kasihan melihat anak kecil itu, si penjual gorengan lalu memberi anak kecil beberapa gorengan. setelah menerima gorengan dumrohari si penjual, anak kecil itu kemudian pergi tanpa mengucap satu kata pun.
besoknya, di waktu yang kurang lebih sama, anak keccil itu datang lagi kepada si penjual gorengan. seperti kemarin, ia hanya diam dan melihat gorengan yang dijual. si penjual gorengan pun memberinya beberapa gorengan lagi. lalu anak kecil itu langsung pergi, seperti kemarin.
kejadian itu berulang selama sekitar seminggu. hingga suatu hari, si anak kecil itu tak lagi menampakkan diri di depan si penjual gorengan.

beberapa tahun berlalu. si penjual gorengan itu nasibnya tak jauh berbeda. ia masih menjual gorengan di tempat yang sama.
suatu siang datanglah pria dengan pakaian yang rapi, terlihat seperti seorang pejabat. pria itu bertanya kepada si penjual gorengan apakah ia ingat dengannya. tentu saja si penjual gorengan kaget. ia merasa tidak pernah mengenal dengan pria itu. dengan tersenyum, pria misterius tadi memperkenalkan dirinya. ia adalah anak kecil yang dulu pernah diberi gorengan oleh si penjual itu. dulu pria itu hidup serba kekurangan, makan pun belum tentu satu kali sehari. kini ia telah menjadi seorang yang bisa dibilang sukses. ia mendatangi tempat si penjual gorengan untuk mengenang masa kecilnya dulu yang serba sulit. ia juga ingin membalas kebaikan si penjual gorengan yang dulu pernah memberinya makanan. pria itu ingin mengajak si penjual gorengan dan keluarganya untuk umroh.

inilah salahsatu bentuk kasih sayang Allah. jika kita menyedekahkan sebagian yang kita miliki dengan ikhlas, tentu Allah akan memberi balasan berkali lipat.
siapa sangka dengan memberi beberapa gorengan yang harganya hanya ribuan rupiah, dibalas dengan diajak umroh, yang tentunya kini biayanya mencapai puluhan juta rupiah.

Martabak manis

semanis senyumanmu

Sabtu, 22 September 2012

Berubah!

seorang dosen dari fakultas lain mengajar di kelasku pernah berkata bahwa mahasiswa dari fakultasku memang seolah di"cetak" untuk menjadi introvert. maaf, tanpa bermaksud untuk meng-generalisir sifat itu.
beliau beralasan karena untuk ke depannya, pekerjaan yang dihadapi oleh mahasiswa dari fakultasku membutuhkan ketelitian, konsentrasi tinggi, fokus pada masalah, dan beberapa sikap yang ditunjukkan oleh orang introvert.
tapi ini semua tidak bisa dijadikan alasan untuk tetap tertutup. sebagai makhluk sosial, tentu kita butuh berinteraksi dengan orang lain.
sekarang pun aku harus mulai bersikap lebih terbuka, karena jika aku mempertahankan sikap tertutupku, tentu saja aku sendiri yang akan merasakan kerugian, penyesalan, dan sebagainya.

masa hidupku sebagai "ulat" dan "kepompong" sudah saatnya untuk berakhir. kini aku harus mulai melakukan transformasi jiwa dan raga. saatnya bersiap untuk menjalani wujud sebagai "kupu-kupu", yang terlihat lebih indah dari sekedar kepompong atau bahkan ulat.

time to change! time to MetamorphoSelf! time to transform into a better shape!