Rabu, 04 April 2018

aku dan ponsel (pintar) ku

pada post sebelumnya, aku pernah menyebutkan beberapa macam ponsel yang pernah ku gunakan. untuk post ini, masih ada hubungan dengan itu. bedanya, kalau di post sebelumnya, semua tentang feature phone, kalai sekarang tentang smartphone yang pernah atau sedang ku gunakan.


pertama kalinya merasakan punya smartphone sendiri, Smartfren Andromax C2, dari hasil mengumpulkan honor asisten praktikum, ngajar privat, ikut proyek dosen. :')
waktu itu target sebenernya ingin beli smartphone andromax tipe lain yang lebih murah (harganya sekitar 300 ribuan), tapi di tokonya, malah terkena bujuk rayu mbak-mbak salesnya, dan akhirnya terbeli andromax c2 ini (seharga 700 ribu) T_T
kenangan paling berkesan dengan si C2 ini, dia yang menemaniku ke bandung nonton konser mocca. 
hanya sekitar 1 bulan setelah beli, ponsel ini ku jual berikan ke bapak, yang sepertinya lebih butuh. karena teman kerja bapak hampir semua ber-smartphone dan komunikasi kebanyakan sudah menggunakan whatsapp, sedangkan saat itu (hingga sekarang) bapak masih setia dengan Nokia 6070 nya.
setelah andromax C2 berpindah kepemilikan, aku kembali lagi ke ponsel Samsung GT C3322.
beberapa waktu setelah pensiun sebagai asisten praktikum, aku mendapatkan sebuah pekerjaan di depok. kemudian dengan gaji pertama yang kudapatkan waktu itu, ku cari smartphone lagi. waktu itu belum terlalu perhatian dengan spesifikasi, hanya fokus dengan harga, yang penting di bawah 1,5 juta aja udah. akhirnya setelah dibujukrayu (lagi) oleh sales, pilihanku jatuh kepada Polytron Rocket Quadra W7550
dengan layar 5,5 inch, cukup besar jika dimasukkan ke saku celana :'). berasa bawa talenan kemana-mana. untuk sekedar punya, sebenarnya ini sudah cukup. tidak pernah ada masalah yang serius ketika menggunakannya. tapi manusia sepertinya tidak pernah merasa puas. sisa gaji tiap bulan yang ditabung menggoda iman untuk membeli ponsel lain. saat itu sedang banyak dibicarakan tentang xiaomi, sebuah produsen smartphone asal china. karena penasaran, mulailah mancari-cari tentang dia. kakak sepupuku juga ternyata pengguna xiaomi. dari pengalaman dia aku jadi tertarik ingin membeli.
akhirnya melalui sebuah situs belanja online, aku beli Xiaomi Redmi Note.
sebelum beli, aku pelajari semua spesifikasinya. di beberapa situs dijelaskan memori internalnya 2gb, tapi di spesifikasi penjualnya tertulis 1gb. aku pikir mungkin salah ketik.
setelah barang sampai, aku cek semua spesifikasi asli si redminote ini (maklum, pertama kali beli online). ternyata benar, memori internalnya hanya 1gb. dan setelah ditelusuri lagi, ternyata redminote ini banyak varian, salahsatunya dengan memori hanya 1gb. agak kecewa. apalagi setelah aku beli redminote ini juventus dikalahkan oleh barcelona di final liga champion.
hanya selang dua hari setelah pembelian itu, redminote aku jual ke Plaza Jambu Dua. rocket quadra ku pun juga ku jual ke teman sebelah kamarku. dari penjualan mereka berdua, ditambah sedikit sisa uang di tabungan, ku beli Asus Zenfone 5.
tak terlalu banyak berharap awalnya, hanya sebagai pengganti yang sudah terjual saja. pacar/istri ku yang memilihkannya. kata dia kameranya bagus. well...
setelah didalami, ternyata zenfone ini lumayan juga. tampilan ZenUI yang nyaman dipandang, spesifikasinya yang cukup bagus waktu itu, bisa membuat rasa kecewa beberapa hari sebelumnya hilang. smartphone ini juga yang cukup lama menemani, dari aku masih bekerja di depok (selama 6 bulan), kemudian lanjut kuliah (lagi).
perpisahanku dengan zenfone 5 ini agak menyedihkan. suatu siang di bulan puasa tahun 2016, aku dengan cerobohnya menaruh zenfone 5 ini di saku jaket tanpa ritsleting. aku pergi keluar rumah, naik motor, agak ngebut. di sebuah jalan yang tidak terlalu rata, aku merasa ada yang meluncur dari saku 
jaketku. lalu ada pengendara motor di belakang ku berteriak "mas, hapenya jatuh"... setelah beberapa meter. aku baru sadar, zenfone ku jatuh, aku berbalik arah, tapi terlambat, ia sudah tiada, hilang tanpa bekas T____T

Rabu, 12 Maret 2014

Lelaki tanpa kamera nya

jadi, ceritanya sabtu-ahad kemarin, aku jalan-jalan bareng temen seangkatan ke sebuah pulau di utara jakarta. tapi kameraku sedang rusak, selama disana cuma bisa jadi ‘model’ buat kamera orang lain.
beberapa hari sebelum berangkat udah ada usaha mau benerin kamera itu, tapi di tempat servis yang resmi, biayanya lebih mahal daripada harga kameranya. haduhaduh.
sepertinya perlu menabung lagi untuk kamera yang lebih baik.
terimakasih buat kameraku Canon Powershoot A3300 IS, udah nemenin selama 1 tahun 3 bulan (september 2013  - desember 2014)
may your ‘soul’ rest in piece… haha


Minggu, 15 September 2013

IPB Mathematics Challenge 2013

IPB Mathematics Challenge 2013

kita

yang tua menganggap yang muda kurang berkontribusi
yang muda menilai yang tua terlalu mendominasi
yang bisa, enggan mengajari
yang tak bisa, malu mengakui

sudahkah kita introspeksi?
lihatlah diri sendiri
cobalah untuk sejenak mendengar dari dua sisi
masih ada waktu sebelum semua usai
masih ada kesempatan untuk memperbaiki

hapuskan egoisme angkatan,
hilangkan batas usia,
aku, kamu, dia, mereka,
kita adalah satu