Senin, 29 Agustus 2011

ceritaku untukmu


awalku kenal kamu, dua tahun lalu, saat kita masih di awal masa-masa pelatihan. dari sekian perempuan disana, kamu termasuk beberapa yang mudah kukenali, karena kita kebetulan sejurusan. setelah masa pelatihan pertama usai, kita masih sering kontak lewat pesan singkat, kau ajari aku sedikit tentang bahasa sunda.
ketika mulai memasuki masa kuliah semester satu, kita mulai jarang kontak. hanya sesekali bertemu di jalan, saling sapa.
kita bertemu lagi ketika ada acara kumpul teman sejurusan. sampai saat itu, rasa kagum ku masih biasa saja.
suatu hari di semester dua, iseng ku lihat facebook-mu. ternyata kau sudah menjadi "milik" seseorang. agak aneh sih, aku merasa "panas", padahal apa hubunganku dengan mereka? kamu pun paling hanya menganggapku tak lebih dari sekedar teman.
ketika masa pelatihan kedua dimulai, kita sering bertemu lagi, tapi kini lain, kau sudah punya seseorang spesial. yah, saat itu pun aku sedang dekat juga dengan teman sekelas.
semester tiga datang. kita mulai masuk ke jurusan. menjadi teman sekelas. kau pun mulai terlihat sibuk, menjadi salahsatu pengurus kelas. hari berlalu seperti biasa, kau dengan kehidupanmu, aku dengan masalahku.
semester empat, kesibukanmu mulai bertambah. menjadi anggota legislatif di tingkat jurusan, mengikuti beberapa kepanitiaan di tingkat fakultas dan kampus. beberapa anggota eksekutif fakultas telah mengakui kapasitasmu, kamu bahkan bisa mengikuti sebuah kepanitiaan tanpa wawancara.
aku, walau tidak sesibuk kamu, juga ikut terlibat dalam sejumlah kepanitiaan, dan beberapa diantaranya kau ikuti juga. kita sering pulang bersama karena kebetulan kontrakan kita searah. rasa kagumku padamu naik satu level.
selain menjadi tambah sibuk, kurasa kau pun menjadi semakin "wanita". kau yang ku kenal dulu, masih belum berjilbab, dengan celana jeans, dan sepatu kets, terlihat begitu tomboy. namun perlahan kau mulai berubah. mulai mengenakan jilbab, mulai memakai rok, mulai memakai sepatu yang lebih "wanita".
suatu hari ketika kita sedang jalan-jalan, seorang teman bercanda tentang kamu dan pacarmu, dan dengan ketus kau jawab kalian sudah putus. ku kira itu hanya jawaban asal. tapi beberapa hari kemudian, ku tahu itu adalah nyata. kau sendiri yang menceritakan pada ku, di waktu sebelum kuliah. kau menceritakan tentang kenanganmu bersamanya, tentang alasan berakhirnya hubungan kalian, hingga tanpa terasa meleleh air mata di pipimu.
hari berlalu seperti biasa, hingga semester empat berakhir. kita sama-sama mengambil semester pendek, aku hanya mengambil satu mata kuliah, sedangkan kau ambil dua. walau secara formal aku hanya mengambil satu, tapi tiap kuliah dan praktikum di mata kuliah yang lain, aku selalu datang. dan saat teman yang lain bertanya untuk apa kulakukan itu, kujawab dengan bercanda, aku ingin menemani kamu. kita hampir selalu duduk bersebelahan ketika kuliah dan praktikum.
semester pendek berakhir, libur hari raya tiba, kita kembali ke rumah masing-masing. selama liburan, entah perasaanku saja, atau apalah, kurasa ada sesuatu yang lain dari kamu.
selesai waktu libur, kita kembali ke bumi kampus kita. entah apa yang ada dipikiranku saat itu, ku ajak kau jalan-jalan, hanya berdua. selama perjalanan, kurasakan kita semakin dekat. beberapa hari setelah itu pun kurasakan ada yang lain diantara kita.
aku berada dalam dilema. satu sisi aku bahagia bisa merasakan perasaan ini. sisi lainnya aku takut rasa ini bisa merusak tali yang kita rajut sejak dua tahun lalu.

andai aku bisa membaca apa yang kau pikirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar